Bencana Di As Jelang Pelantikan Donald Trump, Kebakaran Los Angeles Belum Padam Hingga Tanah Longsor
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden terpilih AS, Donald Trump akan dilantik pada Senin (20/1/2025) mendatang. Namun bencana di Los Angeles belum teratasi lantaran kebakaran yang disebut semakin meluas. Bahkan muncul bencana baru yakni tanah longsor. Dikutip dari VOA News, Washington telah bersiap menghadapi banyak hal minggu ini. Di antaranya suhu yang sangat dingin, terutama saat pelantikan Donald Trump. Sementara dilaporkan 11 titik api kembali muncul di wilayah California selatan. Namun pejabat setempat mengonfirmasi berhasil mematikan 11 titik api itu. Dikutip dari Tribunnews.com, Dinas Cuaca Nasional Todd Hall mengatakan angin yang dapat menyebarkan api sebagai ancaman. Lantaran diperikirakan angin kencang akan terus memperburuk situasi. Di saat yang bersamaan Departemen Pemeriksaan Medis Los Angeles melaporkan sebanyak 27 orang tewas akibat kebakaran itu. Terbaru, pejabat khawatir dengan kondisi Los Angeles yang dilanda longsor. Kondisi itu dikarenakan limpasan air dari petugas pemadam kebakaran yang mematikan api. Sehingga menyebabkan runtuhnya lereng bukit yang mengakibatkan tanah longsor. (Tribun-Video.com) https://www.voanews.com/a/inaugural-balls-protests-planned-in-washington/7940103.html Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Api Kebakaran California Selatan Belum Bisa Padam, Angin Masih Jadi Ancaman, https://www.tribunnews.com/internasional/2025/01/17/api-kebakaran-california-selatan-belum-bisa-padam-angin-masih-jadi-ancaman. Penulis: Andari Wulan Nugrahani Editor: Pravitri Retno W https://nypost.com/2025/01/17/us-news/la-home-spared-during-fires-split-in-half-by-mudslide-raising-new-concerns-for-officals/ Program: Tribunnews Update Host: Maria Nanda Ayu Saputri Editor Video: Fegi Sahita Uploader: Bintang Nur Rahman #bencana #amerikaserikat #donaldtrump #pelantikan #bencanaalam #kebakaran #suhuekstrim