Justin Baldoni Gugat Balik Blake Lively Dan Ryan Reynolds

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Justin Baldoni menggugat Blake Lively dan Ryan Reynolds atas dugaan membegal movie terbarunya, It Ends With Us. Dalam gugatan itu, Baldoni juga menuduh mereka berusaha menghancurkannya dengan tuduhan palsu tentang pelecehan seksual.

Dalam pengaduan setebal 179 halaman yang diajukan ke Distrik Selatan New York pada Kamis (16/1), Baldoni dan tim menuduh pasangan itu melakukan pemerasan sipil, pencemaran nama baik, dan pelanggaran privasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pemberitaan Variety pada Kamis (16/1), gugatan tersebut meminta ganti rugi setidaknya US$400 juta atau setara Rp6,55 triliun (US$1=Rp16397,40).

Gugatan tersebut menandai serangan terbaru dalam perseteruan dua bintang utama It Ends With Us, karena masing-masing berusaha menang dalam perebutan opini publik.

"Pada dasarnya, ini bukan kasus tentang selebritas yang saling mengecam di media," kata gugatan Baldoni.

"Ini adalah kasus tentang dua bintang paling berkuasa di dunia yang menggunakan kekuasaan mereka yang sangat besar untuk mencuri seluruh movie langsung dari tangan sutradara dan workplace produksinya."

"Ketika Penggugat hadir di pengadilan, juri akan menyadari bahwa bahkan selebritas paling berkuasa pun tidak dapat mengubah kebenaran sesuai keinginannya," bunyi gugatan itu.

[Gambas:Video CNN]

Gugatan itu menyusul Lively yang menggugat Baldoni, produser Jamey Heath, dan PR Melissa Nathan dan Jennifer Abel pada 31 Desember atau 10 hari setelah mengajukan pengaduan awalnya terhadap mereka ke Departemen Hak Sipil California.

Lively menuduh Baldoni dan yang lainnya mengatur kampanye fitnah media rahasia terhadapnya, sebagai balasan atas pengaduannya tentang pelecehan seksual di lokasi syuting film.

Pengaduannya banyak mengutip pesan teks humas Baldoni, yang terlihat mengklaim dapat "menguburnya."

Sebagai tanggapan, Baldoni pertama-tama menggugat New York Times - yang pertama kali melaporkan pengaduan CRD Lively - dengan menuduh bahwa surat kabar tersebut telah bekerja sama dengan tim Lively, mengambil pesan teks di luar konteks untuk mencemarkan nama baiknya.

Saat itu, Bryan Freedman selaku pengacara Baldoni berjanji akan mengajukan lebih banyak gugatan hukum terkait permasalahan tersebut. Ia mengatakan bakal membawa bukti yang tidak dimanipulasi.

"Rincian upaya Blake Lively dan timnya yang curang untuk menghancurkan Justin Baldoni, timnya, dan perusahaan mereka masing-masing dengan menyebarkan informasi yang diedit secara kasar, tidak berdasar, baru, dan direkayasa ke media," kata Freedman.

"Jelas berdasarkan kemauan kami sendiri untuk memberikan semua pesan teks, email, rekaman video, dan bukti dokumenter lainnya yang dibagikan antara para pihak secara langsung, bahwa ini adalah pertempuran yang tidak akan ia menangkan dan pasti akan ia sesali."

Lanjut ke sebelah...


Selengkapnya