Jakarta, CNN Indonesia --
Pertarungan panjang Pangeran Harry dengan The Sun, tabloid Inggris dari News Group Newspaper (NGN) milik Rupert Murdoch mendadak selesai pada Selasa (21/1) atau sebelum persidangan resmi dimulai.
NGN, penerbit The Sun, mengeluarkan permintaan maaf kepada Harry atas dugaan pelanggaran hukum yang telah berlangsung puluhan tahun dalam hidupnya. Mereka juga bersedia membayar ganti rugi yang besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua disampaikan setelah media itu mengakui telah melanggar hukum, termasuk meretas telepon dan melanggar privasi Harry, melalui detektif swasta yang disewa The Sun, seperti diberitakan People.
"NGN menyampaikan permintaan maaf yang penuh dan tegas kepada Duke of Sussex atas gangguan serius oleh The Sun antara 1996 dan 2011 terhadap kehidupan pribadinya, termasuk insiden aktivitas melanggar hukum yang dilakukan oleh detektif swasta yang bekerja untuk The Sun."
Pernyataan tersebut menandai pertama kalinya penerbit itu mengakui kesalahan yang terkait dengan tabloid mereka.
Meskipun pada 2011 NGN pernah meminta maaf kepada para korban peretasan telepon yang terjadi di The News of nan World, NGN - hingga saat ini - tidak pernah mengakui klaim apa pun yang dibuat terhadap The Sun, menjadikan pengakuan dan permintaan maaf tersebut semakin bersejarah.
[Gambas:Video CNN]
Penerbit itu juga mengeluarkan permintaan maaf atas gangguan yang dilakukan jurnalisnya di masa lalu terhadap "kehidupan pribadi" mendiang ibu Harry, Putri Diana.
"NGN turut meminta maaf kepada Duke atas dampak yang ditimbulkan liputan yang luas dan gangguan serius terhadap kehidupan pribadinya serta kehidupan pribadi Diana, Princess of Wales, mendiang ibunya, khususnya selama masa mudanya."
People memberitakan ganti rugi yang diberikan NGN kepada Harry mencapai delapan digit, meski tak mendetailkan jumlahnya.
Permintaan maaf dan kesiapan bayar ganti rugi disampaikan sebelum persidangan perkara itu dimulai. Sidang awalnya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (21/2) pagi waktu setempat.
Namun, sidang diundur ke Rabu (23/1) karena adanya pembicaraan penyelesaian secara pribadi.
Pangeran Harry adalah satu dari dua penggugat yang menolak bergabung dengan ratusan penggugat yang sebelumnya sudah menyelesaikan gugatan hukum dengan NGN atas tuduhan penyadapan telepon dan pengumpulan informasi ilegal lainnya oleh jurnalis dan detektif swasta.
Putra bungsu Diana ini menuduh penerbit tersebut melakukan pengumpulan informasi ilegal dalam periode 1996 dan 2011, ketika The Sun dan News of nan World menjadikannya target pemberitaan.
Selain peretasan telepon dan pengumpulan informasi yang melanggar hukum, persidangan juga diagendakan untuk menilai tokoh elder di surat kabar tersebut mengetahui atau tidak hal yang terjadi di sana.
Persidangan juga awalnya diagendakan untuk memeriksa kemungkinan petinggi The Sun menyembunyikan atau bahkan menghancurkan bukti-bukti. Namun, klaim-klaim ini tidak akan diuji lagi.
Harry tidak hadir di pengadilan pada Selasa (21/2) dan diwakili pengacaranya David Sherborne.
(chri/chri)